Yang mana yang benar “Themselves” atau “Theirselves”?
Orang-orang yang mengerti penggunaan bahasa inggris akan langsung dapat menebak bahwa “themselves” adalah kata yang benar. Dalam pencarian kata melalui kamus online merriam-webster, kata “theirselves” merupakan variasi dialect dari kata “themselves” namun dalam kamus online milik Cambridge, tidak ditemukan kata theirselves. Cambridge kemudian memberikan entry kata “themselves” sebagai rekomendasi pencarian teratas.
Walaupun ini adalah sebuah trivia menarik, seperti namanya trivia menurut kamus merriam-webster adalah sebuah fakta yang tidak penting. Namun berkaitan dengan hal ini, pertanyaan mengenai definisi “tepat guna” dalam menggunakan bahasa inggris adalah pertanyaan yang cukup penting untuk diambil pusing. Menjadi lebih penting lagi bagi mereka yang akan mengajarkan penggunaan bahasa ini kepada orang lain.
Secara umum, pandangan orang-orang terpelajar mengenai grammar terbagi menjadi dua. Mereka yang lebih condong pada sifat arbitrary bahasa dan di sisi lainnya mereka yang lebih condong pada sifat bahasa yang memiliki pola.
Sifat bahasa yang seolah arbiter datang dari pandangan bahwa bahasa digunakan oleh masyarakat, sehingga apapun yang menjadi standar penggunaan bahasa yang berlaku secara umum maka “bahasa” itulah yang diajarkan. Dari sini dapat diamati bahwa bahasa dapat berubah bergantung pada orang yang menggunakannya. Sebagai contoh pada abad ke-13 kata “gay” yang saat ini secara umum dipahami orang-orang sebagai hubungan romantis yang melibatkan mereka yang memiliki kesamaan jenis kelamin dulu bermakna bahagia, penuh kehidupan, dan cerah.
Bahkan bukan hanya dari segi perubahan makna, dari segi aturan tata bahasa pun perbedaan dapat terjadi. Sebagai contoh perubahan adjective menjadi comparative, dan superlative biasanya memiliki pola yang umum digunakan. Kata-kata dengan dua atau lebih silabel biasanya akan mendapatkan kata tambahan more dan most di bagian awal katanya. Semisal kata beautiful akan menjadi more beautiful dan the most beautiful. Namun kata clever yang semestinya menjadi more clever dan the most clever karena terdiri dari dua silabel pada kenyataanya bisa juga menjadi cleverer dan the cleverest.
Contoh lain, kata shall yang waktu dulu saya belajar bahasa inggris merupakan pasangan dari subject i dan we sepertinya sudah tidak banyak lagi dijumpai di dalam kelas-kelas. Kata whom yang sejak tahun 1870 telah diprediksikan akan tidak lagi dipakai benar-benar semakin sulit ditemukan sekarang.
Sewaktu masih aktif mengajar dulu saya diajarkan untuk menghindari masalah sebisa mungkin.
Bahasa inggris memang memiliki pola-pola yang dengan “menunjukkan” pola-pola ini pada siswa, mereka dapat dibuat berpikir bahwa bahasa inggris itu mudah. Rata-rata orang tahu bahwa untuk aktifitas yang sedang berlangsung ditandai dengan imbuhan -ing pada akhir kata kerjanya. Kalimat “i am studying English” berarti “saya sedang belajar bahasa inggris sekarang”. Namun kalimat “i am studying english next week” itu ternyata tidak salah. Bukanya next week itu bukan saat ini tapi minggu depan dan kalau future tense kan harus menggunakan kata will?
Mengajarkan bahwa selalu ada pengecualian dan perubahan dalam pola-pola bahasa dapat menimbulkan keengenan bahkan kebencian terhadap bahasa inggris sebagai sebuah pelajaran. Jadi yang terjadi adalah ketika variasi, pengecualian, dan perubahan ini tidak muncul di dalam kelas, sebaiknya tidak usah disebut. Setidaknya sampai nanti ketika siswa sudah berada pada level yang lebih tinggi.
Mereka yang belajar di kelas-kelas bahasa inggris secara formal akan mendapati bahwa Bahasa Inggris adalah pada umumnya sebuah keteraturan.
Kata benda yang jumlahnya lebih dari satu akan mendapatkan imbuhan -s atau -es ( contoh: one apple, two apples, three apples). Ketika berbicara tentang masa yang akan datang maka kata “will” akan sering sekali muncul. Ketika membandingkan sifat sesuatu hal dengan yang lain maka kata more dan imbuhan -er kan muncul (contoh: Smarter, More indepedendent). Ini sedikit dari banyak sekali pola yang sering diajarkan di kelas-kelas bahasa inggris.
Namun, bagaimana dengan one child dan two children (bukan two childs)? Bagaimana dengan kalimat “i am leaving to jakarta tomorrow” (tentang masa depan namun tidak menggunakan will). Bagaimana dengan kata sifat good kemudian menjadi better (bukan gooder)? atau variasi kata cleverer dan more clever?
Akan selalu saja ada satu atau beberapa orang di kelas yang menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas dan guru sebaiknya bersiap-siap.