Puisi-puisi 2
Berikut barangkali beberapa puisi lagi dari blog lama saya yang tidak begitu memalukan untuk di bagi-bagikan. Sila
Anak Kecil yang Berkejaran di Bawah Hujan
Layaknya anak kecil yg dilarang bermain hujan
Kita bersedih karena hujan turun begitu deras
Aku melihatmu dari jendelaku yg dirintiki hujan
Aku sering mengulurkan tangan keluar jendela berusaha menangkap menampung sebanyak yg ku bisa
Lalu aku sadar bahwa tangan adalah bendungan yg begitu kecil
Puisi ini Adalah Sebuah Usaha untuk Merindukanmu Lagi
Puisi ini adalah sebuah usaha untuk merindukanmu
Atau usaha mengingat beberapa pelukan yang kamu kirim dari jauh
Atau sekedar ciuman yang melekat di smsmu
Pagi ini jadi malas mencuci lengan panjang abu-abuku yang biasa kau ambil dan kalungkan di lehermu
Di baju ini ada beberapa kehangantan dan ingatan, serta sedikit bau keringatmu
Sayang bila harus hilang oleh pengharum pakaian seharga seribu
Kamu ingat bagaimana kita bertemu ?
Atau bagaimana aku memulai ini dengan sebuah ajakan dan bukan pertanyaan?
Lalu kamu membalasnya dengan menghitung tai lalat di wajahku yang berjumlah ganjil
Kita mungkin sudah benar-benar jatuh cinta sebelumnya
Dan puisi ini adalah usaha untuk merindukanmu lagi
Sajak-sajak yang Kupungut Saat Hujan
kamu adalah luka yang dititipkan angin
Seperti ketika air menyentuh luka yg terbuka sejuk tapi pedih
Lalu di mataku yang gersang mengalir hujan
Mendamba matamu yang teduh
Kalau kita adalah pohon
Kita barangkali adalah pohon yg terlanjur tumbuh besar kemudian mati
Lalu di musim yg sudah senja daun terakhir pohon itu diterbangkan angin
Apakah aku seperti Halte untukmu ?
Hanya singgah sebentar lalu pergi ke tujuanmu yg lain
Atau tempatmu menunggu hingga hujan benar-benar reda
Walau sebentar tapi aku bahagia
Beberapa puisi barangkali tidak semestinya saling mengenal
Setiap malam kata membacakan puisi-puisi kita
Lalu puisi-puisi kita mulai jatuh cinta
Kamu tidak tahu betapa besarnya kata bisa saling memiliki
Sampai akhirnya hujan menghapus sebagiannya
Dan akhirnya puisi kita berusaha saling melupakan