Puisi-puisi 2

Faizal Bochari
2 min readSep 26, 2020

--

Berikut barangkali beberapa puisi lagi dari blog lama saya yang tidak begitu memalukan untuk di bagi-bagikan. Sila

Anak Kecil yang Berkejaran di Bawah Hujan

Layaknya anak kecil yg dilarang bermain hujan

Kita bersedih karena hujan turun begitu deras

Aku melihatmu dari jendelaku yg dirintiki hujan

Aku sering mengulurkan tangan keluar jendela berusaha menangkap menampung sebanyak yg ku bisa

Lalu aku sadar bahwa tangan adalah bendungan yg begitu kecil

Puisi ini Adalah Sebuah Usaha untuk Merindukanmu Lagi

Puisi ini adalah sebuah usaha untuk merindukanmu

Atau usaha mengingat beberapa pelukan yang kamu kirim dari jauh

Atau sekedar ciuman yang melekat di smsmu

Pagi ini jadi malas mencuci lengan panjang abu-abuku yang biasa kau ambil dan kalungkan di lehermu

Di baju ini ada beberapa kehangantan dan ingatan, serta sedikit bau keringatmu

Sayang bila harus hilang oleh pengharum pakaian seharga seribu

Kamu ingat bagaimana kita bertemu ?

Atau bagaimana aku memulai ini dengan sebuah ajakan dan bukan pertanyaan?

Lalu kamu membalasnya dengan menghitung tai lalat di wajahku yang berjumlah ganjil

Kita mungkin sudah benar-benar jatuh cinta sebelumnya

Dan puisi ini adalah usaha untuk merindukanmu lagi

Sajak-sajak yang Kupungut Saat Hujan

kamu adalah luka yang dititipkan angin

Seperti ketika air menyentuh luka yg terbuka sejuk tapi pedih

Lalu di mataku yang gersang mengalir hujan

Mendamba matamu yang teduh

Kalau kita adalah pohon

Kita barangkali adalah pohon yg terlanjur tumbuh besar kemudian mati

Lalu di musim yg sudah senja daun terakhir pohon itu diterbangkan angin

Apakah aku seperti Halte untukmu ?

Hanya singgah sebentar lalu pergi ke tujuanmu yg lain

Atau tempatmu menunggu hingga hujan benar-benar reda

Walau sebentar tapi aku bahagia

Beberapa puisi barangkali tidak semestinya saling mengenal

Setiap malam kata membacakan puisi-puisi kita

Lalu puisi-puisi kita mulai jatuh cinta

Kamu tidak tahu betapa besarnya kata bisa saling memiliki

Sampai akhirnya hujan menghapus sebagiannya

Dan akhirnya puisi kita berusaha saling melupakan

--

--

No responses yet