Power System dalam Manga

Faizal Bochari
7 min readSep 27, 2020

--

Bagi yang sudah mawas diri dan berakal di era kartun Indosiar dan RCTI setidaknya pasti tahu atau mungkin pernah menononton atau mungkin gemar dengan Anime berjudul Dragon Ball. Goku, petarung terbaik alam semesta/bukan ayah terbaik di alam semesta, adalah karakter utama anime ini. Salah satu hal yang paling mencolok dari Goku sebagai karakter dan juga benar bagi tokoh-tokoh lain dalam anime ini adalah perubahan super saiyannya.

Perubahan ini terutama ditandai oleh perubahan gaya rambut dan perubahan warna rambut karakter (fun fact: Awalnya Akira Toriyama mengubah warna rambut Goku yang berwarna hitam menjadi kuning untuk menghemat tinta karena dalam manga warna kuning itu akan menjadi putih). Namun perubahan paling penting adalah perubahan karakter yang akan mengalami penambahan kekuatan yang signifikan.

Secara umum sistem ini berlaku pada banyak sekali anime atau manga yang berlatar belakang pertarungan. Karakter akan mengalami perubahan yang dapat langsung pembaca lihat. Luffy dalam mode gear-nya, Naruto dalam mode sanninya, bankai dalam Bleach, Mode Setengah iblis Asta, atau Mode 100%-nya Deku.

Walaupun dalam perkembangannya Anime-anime sport seperti Haikyu, Eyeshield 21, Hinomaru Zumou, dll sedikit banyak juga mengadaptasi power sistem ini.

Power sistem memiliki fungsi penting dalam pengembangan karakter dan pengembangan cerita manga kedepannya. Sebagai contoh power sistem yang menurut saya cukup berhasil diterapkan adalah dalam manga One piece dan Bleach.

Power sistem karakter yang baik setidak-tidaknya harus menunjukkan tiga hal. Pertama adalah bagaimana potensi kekuatan ini di tangan karakter kedepannya ,kedua adalah rasional atau tidaknya perubahan kekuatan ini berdasarkan realitas karakter dalam dunianya masing-masing, ketiga dan tidak kalah pentingnya adalah kelemahan kekuatan.

1) Bagaimana potensi kekuatan ini di tangan karakter kedepannya

One piece dan Bleach berhasil memperlihatkan bagaimana potensi kekuatan masing-masing karakter yang ada. Sistem kekuatan buah setan (nantinya Awakening) dan sistem shikai bankai pada dasarnya adalah sistem yang memungkinkan masing-masing karakter memiliki variasi kekuatan yang berbeda-beda.

Kekuatan Buah karet milik luffy memungkinkan Luffy mengubah tubuhnya menjadi karet dan dari kekuatan ini kita mampu memproyeksikan bagaimana potensi kekuatan Luffy kedepannya. Misalnya mementalkan peluru, imun terhadap listrik, fleksibilitas gerakan, dsb. Secara tidak langsung pembaca akan dibuat menerka-nerka bagaimana potensi kekuatan karakter-karakter lain yang memiliki buah setan lain seperti buah es, buah magma, buah api, buah listrik/petir dll.

Selain itu kita juga akan dibuat penasaran mengenai potensi jenis buah setan yang bisa muncul. Salah satu Buah setan favorit saya adalah buah bunyi milik Corazon yang bekerja sebagai mata-mata angkatan laut. Buah bunyi memiliki potensi kekuatan yang sangat kreatif seperti menghilangkan bunyi percakapan sehingga Corazon bisa berkomunikasi dengan angkatan laut tanpa ketahuan, atau ketika Corazon menembakkan bazooka pada gedung dan menghilangkan bunyi ledakannya sehingga musuh menjadi tidak sadar bahwa sedang diserang. Aplikasi-aplikasi kreatif semacam ini membuat kita penasaran bagaimana potensi kekuatan yang dimiliki karakter kedepannya.

Sementara dalam Bleach kekuatan Shikai Bankai menyebabkan karakter memiliki kekuatan yang berbeda-beda tergantung dari manifestasi kekuatan pedang yang mereka miliki. Misalnya kekuatan Pedang Hitsugaya yang mampu membuat es, kekuatan pedang Yamamoto yang dapat membakar, dsb.

2) Rasional atau tidaknya perubahan kekuatan ini berdasarkan realitas karakter dalam dunianya masing-masing

Berkaitan dengan potensi-potensi kekuatan ini seorang mangaka dapat meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh karakter secara drastis maupun bertahap. Namun pembaca dapat mengukur rasional atau tidaknya perubahan karakter yang terjadi.

Salah satu momentum penting dalam cerita One piece adalah kekuatan buah setan awakening yang diperkenalkan berikutnya. Buah setan yang semula berfungsi memberikan kekuatan pada karakternya kemudian dapat dikembangkan dan tidak hanya memberikan kekuatan pada karakter tapi juga dapat mempengaruhi lingkungan karakter.

Dalam pertarungan antara Admiral bajak laut Aokiji dan Akainu konsep ini mula-mula diperlihatkan. Pertarungan Aokiji yang pemilik kekuatan buah setan Es dan Akainu yang memiliki kekuatan buah setan magma berhasil merubah ekosistem yang ada ditempat mereka bertarung. Punk Hazard sebagai tempat mereka bertarung berubah menjadi pulau yang setengah bagiannya adalah es dan setengah lagi adalah magma.

Dari sini rasionalitas power upgrade dari karakter dapat diukur. Misalnya dalam kasus di atas pembaca dapat melihat apakah kemampuan buah yang mulanya hanya mempengaruhi diri sendiri dapat meningkat sehingga dapat mempengaruhi alam sekitar karakter. Jawabannya tentu saja tergantung pembaca. Namun mangaka dapat melakukan beberapa taktik.

Strategi Oda dalam One piece biasanya dengan “memperlihatkan” efek dari kekuatan itu dulu sebelum secara resmi memperkenalkan kekuatan itu pada pembaca sehingga pembaca akan dibuat berpikir “ Oh, ini seperti yang sudah ada pada chapter sebelumnya”. Dengan strategi ini secara natural pembaca akan sudah terbiasa dengan peningkatan kekuatan ini dan akhirnya menerima bahwa perkembangan kekuatan karakter terjadi bukan karena mangaka kehabisan ide bagaimana mengalahkan musuh yang lebih kuat.

Dalam kasus buah setan awakening di atas Oda hanya menampilkan sebuah pulau yang alamnya telah berubah, kemudian cerita berlanjut bahwa ternyata pulau terbentuk akibat pertarungan dua admiral berkekuatan buah setan, dan baru setelah beratus chapter berikutnya secara resmi konsep ini diperkenalkan.

Strategi ini juga dianut Horikoshi dalam My Hero Academia ketika memperkenalkan teori pengendapan Quirk. One for All milik Midoriya sebagai sebuah quirk yang ternyata diwariskan secara turun temurun menimbulkan pengendapan quirk yang menyebabkan Midoriya berpotensi memiliki lebih dari satu kekuatan yang terwariskan dari pengguna kekuatan One for All sebelumnya.

Teori ini juga saya duga menjelaskan mengapa banyak generasi hero yang baru memiliki kekuatan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi hero sebelumnya. Misalnya Endevour yang hanya memiliki kekuatan api dan All might yang hanya memiliki kekuatan fisik saja, atau shimura nana yang hanya bisa terbang.

Sementara Todoroki memiliki kekuatan api dan es yang dimiliki Endevour dan ibunya. Bagaimana Hawk yang tak hanya bisa memiliki sayap untuk terbang tapi juga dapat menggunakan sayapnya seperti pisau atau bahkan dapat merasakan kehadiran musuh dari getaran udara yang dirasakan sayapnya. Bagaimana Uraraka dapat menggunakan gravitasi untuk terbang dan menerbangkan benda lain.

Strategi lain untuk membuat power upgrade rasional adalah seperi sistem bankai dalam Bleach dimana mangaka telah memperkenalkan sebuah sistem upgrade paten yang akan terus berlaku bagi semua karakter sampai manga itu habis.Dalam Bleach pelepasan kekuatan paling rendah disebut Shikai dan Bankai adalah sistem pelepasan kekuatan tertinggi yang menyebabkan karakter mengalam penambahan variasi kemampuan yang lebih besar.

Sebagai contoh kekuatan Shikai pedang Hirako Shinji yang berfungsi membalik serangan.Sehingga serangan dari arah kanan akan tampak seperti dari kiri, atas menjadi bawah, dan sebaliknya. Sayangnya sampai Bleach tamat Hirako tidak pernah sekalipun memperlihatkan pelepasan bankainya walaupun telah dikonfirmasi bahwa dia mampu melakukannya.

Baru pada spin off novel Bleach, can’t fear your own world, diceritakan kemampuan bankai Hirako adalah membalik sense Lawan dan kawan. Sehingga lawan hirako akan menyerang temannya sendiri dan kemampuan ini akan membuat Hirako mampu melawan musuh yang banyak dan kuat sekaligus dalam waktu bersamaan.

Dari sini kita bisa melihat bahwa upgrade kekuatan yang rasional memiliki unsur konsistensi. Pembaca dapat dibuat percaya bahwa peningkatan kekuatan karakter itu natural dan bukan dipaksakan hanya karena musuh yang dilawan lebih kuat apabila karakter memiliki variasi bentuk kekuatan lebih kuat yang tetap setia dengan akar kekuatan yang dimiliki sedari awal.

3) Kelemahan kekuatan

Kekuatan yang besar harusnya datang dengan resiko yang lebih besar juga. Karena memilki batasan penggunaan atau efek samping yang berbahaya, menjadi menarik ketika karakter telah mengeluarkan segala hal yang ia punyai namun musuh masih tetap mampu bertahan atau berubah menjadi bentuk yang lebih kuat.

Kekuatan yang sangat besar dan tidak memiliki celah justru akan menjadi tidak menarik.

Namun pertanyaannya adalah bukan seberapa realistis resiko yang mesti di tanggung karakter dari penggunaannya kekuatannya karena saya hampir tidak pernah mendapati karakter yang tidak memilki kelemahan sama sekali (kecuali Saitama). Naruto bisa kehabisan chakra, Luffy bisa kecapain dan berubah menjadi mini luffy, Midoriya bisa kehabisan jari untuk dihancurkan dsb.

Pertanyaan sebenarnya adalah seberapa realistis karakter dapat melampau kelemahan dan resiko kekuatan mereka. Sekali lagi ini akan tergantung dari bagaimana mangaka menciptakan sistem power upgrade yang mereka punyai.

Misalnya sistem buah setan dalam one piece. Kita akan dapat mudah mengasumsikan bahwa seseorang yang memiliki kekuatan buah api atau listrik akan menjadi pengguna kekuatan yang tidak terkalahkan karena secara alami mereka tidak dapat disentuh sebagai efek natural dari buah setan milik mereka.

Namun dalam Arc Skypies, Enel yang merupakan pengguna kekuatan buah petir kesulitan menghadapi luffy yang merupakan pengguna kekuatan buah karet karena luffy secara alamiah imun terhadap listrik disebabkan tubuh karetnya. Dalam Arc Alabasta, Luffy harus menggunakan air menghadapi crocodile karena sifat alamiah Buah pasir Crocodile yang menjadi keras dan tidak berfungsi ketika terkena air.

Interaksi kekuatan dan kelemahan semacam ini membuat kita menerka-nerka bagaimana selanjutnya karakter akan bertarung melawan musuh yang lebih kuat dan menjadi kelemahan natural dari kekuatan yang mereka miliki.

Hal ini menjadi alasan mengapa manga seperti Fairy tail yang mendasarkan power upgrade karakternya pada besarnya kekuatan cinta dan persahabatan menjadi kehilangan daya tarik semakin saya tua.

Melampaui kelemahan ini juga banyak terjadi dalam manga lain. Bagaimana Naruto mengalahkan Neji dalam ujian chunin karena meminjam kekuatan monster rubah dalam tubuhnya walaupun dalam kondisi tidak mengeluarkan chakra. Ichigo yang sudah kehabisan kekuatan shinigami bangkit dengan kekuatan hollow dan quincy yang ada dalam tubuhnya. Zoro yang walaupun tanpa kekuatan buah setan masih bisa bertarung setara dengan pengguna buah setan karena menguasai Haki dsb.

Pada akhirnya power sistem dibangun berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena dibangun dari aturan-aturan, konsistensi terhadap aturan ini akan menjadi penting dalam pengembangan cerita dan karakter kedepannya.

--

--

No responses yet