Menerjemahkan puisi-puisi ke dalam bahasa Indonesia #1.

Faizal Bochari
3 min readMay 28, 2022

ROBERT FROST

Jalan Yang Tidak dilalui
Judul Asli: The Road not Taken

Jalan terbelah dua seperti cabang kayu menguning,
dan maaf untuk melewati keduanya tidak mungkin
sementara aku hanya pelancong sendiri, lama aku berdiri
dan melihat ke sana sejauh mungkin
Sampai pada tempat ia berkelok di semak belukar

Lalu mengambil jalan lainnya, juga sama adilnya,
Dan mungkin saja memilih kebenaran yang lebih absah,
Karena ia masih berumput dan tidak tersentuh apa-apa
Walaupun seperti itu jalan yang ada di sana
Telah lapuk sama juga

Dan untuk keduanya pagi sama-sama terbentang
Dedaunan belum terinjak menjadi hitam
Oh, aku simpan jalan lain untuk hari lain
Tetapi mengerti bahwa jalan akan berujung pada jalan lainnya
Aku sangsi jika sebaiknya aku kembali saja

Aku akan bercerita tentang ini dengan gerutu
Bertahun-tahun lagi di suatu tempat:
Jalan terbelah dua seperti cabang kayu, dan Aku-
Aku mengambil jalan yang jarang dilalui,
Dan semuanya berubah semenjak itu

Memperbaiki Dinding
Judul Asli: Mending Wall

Ada sesuatu di luar sana yang tidak mencintai dinding,
Ia membuat tanah beku membengkak di bawahnya,
Dan menumpahkan batu gelinding di tengah hari;
Bahkan mencipta celah yang bisa dilewati orang berdua.
Sementara perbuatan para pemburu lain lagi:
Aku telah mengejar mereka dan membuat perbaikan
Di bagian di mana mereka tidak menyisakan satu batu pun pada dinding batu,
Tetapi mereka membuat kelinci keluar dari persembunyian,
Untuk memuaskan anjing yang menyalak. Celah itu maksudku,
Tidak ada satupun yang melihat dan mendengar celah itu dibuat,
Tetapi saat musim semi-memperbaiki tiba kami temukan celah itu di sana.
Aku kabari tetanggaku dibalik bukit.
Di hari kami berjumpa untuk menyusuri jalan
Dan sekali lagi membangun dinding yang memisahkan
Kami biarkan dinding itu mengantarai kami sambil berjalan
Batu-batu yang berjatuhan adalah masalah masing-masing tuan tanah
Beberapa tergeletak seperti roti dan lainya serupa bola
Sampai-sampai kami harus menggunakan mantra untuk menjaganya setara
‘Tetaplah berada di tempatmu sampai kita saling memunggungi!’
Jari-jari kita menjadi kapal mengurus semua ini.
Oh, seperti permainan luar ruangan itu,
Masing-masing berada di sisinya. Hampir selesai sedikit lagi:
Di bagian dimana kita tidak membutuhkan dinding:
Dia pinus dan aku kebun apel.
Pohon apel ku tidak akan menyeberang
Dan memakan buah pinus di bawah pohonnya, aku berkata.
Dia membalas, ‘pagar yang baik adalah tetangga yang baik’
Musim semi merecoki kepalaku, dan aku berandai
Apakah aku bisa memasukkan gagasan dalam kepalanya:
‘Mengapa pagar adalah tetangga yang baik? bukannya
Ia memang dapat menghalangi sapi? Tapi di sini tak ada sapi.
Sebelum membangun dinding tentu saja ingin ku ketahui
Apa yang ingin aku dindingi dan dari apa aku mendindinginya
Dan kepada siapa aku mesti tersinggung.
Ada sesuatu di luar sana yang tidak mencintai dinding
Yang ingin meratakan dinding itu. ‘Aku bisa saja berkata ‘mungkin itu elf’ padanya.
Tetapi bukan elf tepatnya. Dan Aku lebih memilih
Dia yang berkata itu untuk dirinya sendiri. Aku memandangnya di kejauhan
Membawa batu-batu dengan sekuat genggaman
Pada masing-masing tangannya, seperti orang barbar bersenjatakan.
Dia bergerak dalam kegelapan sepertinya,
Bukan dari kayu saja tapi dari bayangan pepohonan.
Dia tidak akan pernah melanggar perkataan ayahnya,
dan begitu senang dia dengan pemikirannya
Dia bergumam kembali, ‘Pagar yang baik adalah tetangga yang baik.’

Api dan Es
Judul Asli: Fire and Ice

Sebagian berkata dunia akan binasa dalam api
Sebagian lagi berkata oleh es
Dari gairah yang pernah aku cicipi
Aku bersama mereka yang menyukai api
Tetapi jika dunia harus musnah sekali lagi
Aku merasa cukup mengenal benci
Untuk tahu bahwa dalam kehancuran es
Juga sama baiknya
Dan cukup memadai

--

--