Internet dan Privasi Anak-anak

Faizal Bochari
4 min readSep 20, 2022

--

Menjadi orang tua bukan perkara mudah, bahkan mereka yang belum menikah dan belum punya anak akan barangkali memiliki pendapat sama. Menjadi guru bagi anak-anak di sekolah walaupun tidak sama tapi dalam beberapa hal bisa dikatakan mirip seperti menjadi orang tua. Sama seperti orang tua di rumah yang harus menjadi sumber ilmu bagi anak-anaknya, guru di sekolah pun harus sama. Sama seperti orang tua yang harus melakukan pembentukan karakter pada anak-anaknya, guru di sekolah pun harus sama. Tugas-tugas ini tentu adalah hal yang sulit.

Mencerdaskan dan membentuk karakter anak-anak yang menjadi tugas orang tua dan guru menjadi lebih sulit sebab ada ketakutan besar bahwa di masa yang akan datang persaingan antara manusia akan menjadi semakin ketat. Mencari pekerjaan dan mencari pasangan hanya beberapa dari sedikit kompetisi dimana menjadi cerdas dan memiliki karakter yang baik sangat diperlukan. Orang tua dan guru harus mempersiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi kompetisi-kompetisi ini. Jangan sampai karena kurang persiapan anak-anak mereka akan tertinggal dan tidak mampu bersaing.

Ketakutan-ketakutan tentang masa depan membuat orang tua dan guru harus mempersiapkan anak-anak mereka secepat mungkin. Sangat mudah untuk mengerti dari mana pemahaman ini bisa muncul. Bersiap lebih dulu berarti bersiap lebih banyak dan bersiap lebih banyak berarti menjadi lebih unggul dari yang persiapannya sedikit dan lebih unggul dari yang persiapannya sedikit berarti memenangkan kompetisi.

Semua orang tua dan guru tentu ingin anak-anaknya yang memenangkan kompetisi kehidupan. Dengan alasan ini pula maka sedini mungkin anak-anak oleh orang tua dan guru mereka dipilihkanlah sekolah terbaik, diikutkanlah les-les tambahan, diajarkanlah bagaimana bersikap dan berprilaku, dilaranglah mengucapkan kata-kata yang tidak patut, dibatasilah konsumsi informasi yang bisa membahayakan buat mereka. Peran para orang tua begitu nyata dalam kehidupan anak-anak mereka

Dari bangun pagi sampai tidur kembali para orang tua punya intervensi besar dalam kehidupan anak-anak mereka. Mulai dari pagi anak-anak dibangunkan oleh orang tua, ke sekolah di antar oleh orang tua, di sekolah bertemu dengan orang tua mereka di sekolah, di dalam kelas orang tua yang mengajarkan pelajaran pada mereka. Sepulang sekolah dijemput orang tua untuk pulang dan bersiap untuk mengikuti les tambahan. Les tambahan diajarkan oleh orang tua. Sepulang les dijemput orang tua untuk pulang ke rumah. Barangkali ketika ada tugas atau ulangan keesokan harinya, orang tua akan menyuruh anak-anak bersiap-siap. Pada akhirnya anak tidur untuk besoknya mengulang kegiatan yang sama.

Namun, di sela-sela itu internet barangkali adalah satu-satunya tempat dimana anak-anak dapat “lepas” dari orang tua mereka. Orang tua-orang tua yang tidak begitu paham terhadap teknologi akan kesulitan mengintervensi anak-anak mereka di Internet. Bahkan untuk orang-orang tua yang sudah paham teknologi pun akan tetap kesulitan karena anak-anak selalu lebih pintar daripada orang tua mereka apalagi terkait teknologi dan internet.

Di padang luas bernama internet anak-anak dapat bercanda dengan dengan teman-teman mereka. Mereka dapat berkata kasar dan memaki. Mereka dapat mengakses konten-konten yang tidak sesuai dengan umur mereka. Orang tua barangkali bisa menghapus grup-grup WhatsApp anak mereka dan teman-temannya gunakan tapi berapa banyak orang tua yang memiliki akun discord dimana anak-anak bisa melakukan hal serupa, berapa banyak orang tua yang bisa ikut bermain ketika anaknya membuka Roblox, Minecraft, atau Valorant. Anak-anak selalu punya cara untuk lepas dari orang tua mereka di internet. Internet adalah hutan belantara yang menyesatkan bagi orang tua dan taman bermain yang luas bagi anak-anak.

Namun tugas paling penting bagi anak-anak barangkali adalah bermain dan orang tua selalu punya tugas menghentikan permainan anak-anak. Karena itu, ketika kecil banyak dari kita membenci orang tua karena kita ingin bermain lebih lama dan sering, sementara orang tua tidak suka itu. Mereka ingin kita belajar lebih lama dan sering. Barangkali hal ini tidak begitu banyak berubah. Tapi satu hal yang tetap sama, orang tua tidak akan pernah bisa tahu hal-hal apa yang anak-anak bicarakan dengan teman-teman mereka.

Banyak dari kita tidak membicarakan segala hal kepada orang tua kita, bahkan bagi saya, hal itu masih tetap benar sekarang ketika saya bukan anak-anak lagi. Saya berbicara lebih banyak hal dalam tulisan dan kepada beberapa orang yang saya benar-benar percayai. Apakah ini berarti bahwa orang tua tidak bisa dipercaya. Dalam pengalaman pribadi saya, tentu itu tidak benar, tetapi orang tua selalu membuat saya takjub dengan reaksi yang tidak pernah saya duga sebelumnya (kadang berlebihan, kadang tidak nyambung, dan sebagainya). Reaksi ini barangkali yang membuat saya pribadi enggan menceritakan semua hal kepada orang tua saya.

Menurut pembaca bagaimana kira-kira reaksi orang tua ketika anaknya bercerita tentang kata-kata kasar dalam bahasa lain yang dia pelajari dari teman-temannya, tentang pengalaman pertamanya menonton film dewasa, tentang kata-kata kasar yang mereka ketik dalam game kesukaan mereka, tentang video-video meme yang sering mereka bagi dalam grup-grup whatsapp mereka atau tentang ciuman pertama mereka. Saya bisa membayangkan reaksi orang tua saya dan itu tidak akan baik.

Namun saya bisa membayangkan reaksi teman-teman saya dan mereka pasti akan senang sekali mendengarnya. Internet lalu memberikan kekuatan bagi anak-anak untuk dapat membicarakan hal-hal macam ini tanpa harus khawatir mendapatkan intervensi orang tua mereka. Internet menjadi tempat paling publik sekaligus paling intim dimana rahasia dapat diceritakan tapi dengan mudah disembunyikan. Anak-anak yang dari bangun sampai tidur lagi selalu bersama orang tua mereka bisa memiliki privasi di tempat bernama internet. Apakah ini baik atau buruk? Yah, sebuah pisau selalu bisa digunakan untuk melukai orang lain tetapi bisa juga digunakan untuk membuat masakan yang enak.

--

--

No responses yet