Beberapa Puisi Lagi

Faizal Bochari
2 min readJun 22, 2024

--

Image Generated with DALL-E

Bapak Ibu Guru

Ayo bolos
Larang anakmu sekolah
Ajak istrimu ke mana
Jemput suamimu di tempat kerja

Bapak Ibu Guru
Pulang kampung mungkin sabi
Kunjungi orang tua atau orang mati
Bapakmu sekolahkanmu biar pintar
tapi malah kau jadi pandir
Di liang kubur, dia sesal jadikanmu begini
Untuk apa baca buku sampai menggunung
Muridmu lebih percaya ChatGPT
kau bilang saja “ Buka Google kalau bingung”

Bapak ibu guru
Liburan kemana gitu
tapi jangan juga terlalu jauh
nanti susah tembus WA muridmu

Sekali-kali izin pergi
Sehari saja bolehlah cuti
biar negara cari guru pengganti

Sebelum Berangkat ke Kantor

Membuka gawai adalah menemukan kesedihan baru
rumah makan serba ada dimana kita bisa memilih hal untuk ditangisi saat makan siang nanti
Sebelum ke kantor mari buka Instagram:
Seorang gadis tengah berlibur, segerombolan laki-laki berpose sambil memegang botol bir, pasangan yang baru saja menikah, mereka yang baru saja berpisah, foto keluarga bahagia

Kupikir “Ternyata dunia sedang t̸i̸d̸a̸k̸ baik-baik saja”

Pak Guru Akhirnya Lulus P3K

Pak guru baru lulus P3K
setelah beberapa kali mencoba
Pak guru begitu gembira
ingin sekali bawa makan teman-temannya
Pak guru akhirnya bikin janji jumpa
dia tentukan sebuah hari di tanggal merah
Pak guru ingin mereka datang semua
ingin berjumpa sedikit pamer juga
Pak guru melaju di atas vespa
hari itu berawan tapi cerah
Pak guru pun tiba
teman-temanya sudah ada
Pak guru melangkah melewati pintu kaca
teman-temannya bicara di depan laptop berlogo buah

Pak guru kecut, ia ciut, ia berpikir aku perlu cari kerja

Puisi ini Membayangkan Dirinya Sebagai:

Gidik Saat berbelok di bibir jurang
Titik tertinggi rollercoster sebelum nyalimu hilang
Gemetar saat Polisi melintas di sebelahmu (kamu tidak salah apa-apa)
Panggilan sayang pada pacarmu di waktu SMA
Pesan singkat yang kamu terima setiap pagi
Lemparan batu di tengah aksi
Degup saat menyeberang jalan yang ramai
Lorong yang jarang kau lewati di malam hari
Langit yang tiba-tiba mendung di perjalanan pulang ke kotamu
Pecah tangis di malam hari mengingat ayahmu
Keringat di tengkukmu saat wawancara kerja
Langkah kaki yang tergesa-gesa di hari pertama
Dingin kakimu saat di-PHK
Kancing yang terbuka di kamar rahasia
Ciuman yang resah
Genggaman tangan yang basah
Air mata berpisah

Hari Minggu Sedang Berkabung
(
Mengenang Akira Toriyama)

Hari ini sebuah batu kembali ke nirwana
bersama tujuh bola
berlari kencang melewati punggung naga
seorang anak membawa mimpi ke kehidupan kedua
minggu menyeka air mata
Dunia purnama*

Hari ini aku teringat
Hampir setiap minggu
Aku menatap kaca
menunggu cerita
tentang batu yang jatuh dari nirwana

(*kutipan dari puisi Saat Sebelum Berangkat oleh SDD)

--

--